Senin, 11 April 2011

Istigasah sampai Pagi Terlalu Berlebihan

AKARTA, KOMPAS.com — Rencana istigasah sebagai rangkaian persiapan menghadapi ujian nasional di SMA Negeri 13 Jakarta, Jumat (15/4/2011), dinilai sebagian guru terlalu berlebihan. Beberapa guru dan siswa SMAN 13 yang ditemui Kompas.com, Senin (11/4/2011), menolak disebutkan namanya ketika ditanyai soal rencana istigasah ini.
Saya berharap siswa justru beristirahat yang cukup.
-- Guru

Salah seorang guru menilai, istigasah sampai pagi hari itu sangat berlebihan. Menurut dia, setiap hari siswa sudah melakukan kegiatan rohani, minimal berdoa.

"Sehari-hari kita sudah bergumul dengan doa, kenapa harus begadang," ungkapnya.
"Apakah dengan begadang menjamin Tuhan akan lebih mendengarkan. Saya berharap siswa justru beristirahat yang cukup," sambung guru tersebut.

Menurut dia, ada beberapa siswa yang memang tidak akan mengikuti istigasah sampai selesai, terutama para siswi. Beberapa siswanya mengaku, setelah berdoa mau langsung pulang.

"Mereka khawatir akan jatuh sakit karena tidak biasa begadang, terutama siswi," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, SMAN RSBI 13 Jakarta Utara akan menggelar istigasah semalam suntuk. Doa bersama tersebut dilaksanakan mulai pukul 18.30 sampai pukul 05.00 pada Jumat atau tiga hari menjelang UN digelar, Senin (18/4/2011).

Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 13 Nanang Kosasih mengatakan, doa bersama itu dilaksanakan sebagai bekal psikologis para siswa yang akan menghadapi UN.

Namun, tidak semua guru SMAN 13 Jakarta menyetujui digelarnya istigasah atau doa bersama semalam suntuk bagi para siswa pada tiga hari menjelang ujian nasional di sekolah tersebut, Jumat. Para guru khawatir acara tersebut justru semakin membebani mental siswa.

0 komentar:

Posting Komentar